23 November 2023
Seperti yang kita tau di dunia audio profesional penuh dengan transduser. Transduser adalah perangkat yang mengubah satu bentuk energi menjadi bentuk lain. Dalam kasus mikrofon dan speaker, gelombang suara diubah menjadi gelombang listrik, dan sebaliknya. Berkembangnya sistem audio wireless telah memperkenalkan kategori transduser lainnya dalam audio profesional, yaitu antena. Seperti yang didefinisikan dalam Buku Antena ARRL (American Radio Relay League), "Tujuan dari sebuah antena adalah mengubah arus listrik frekuensi radio menjadi gelombang elektromagnetik, yang kemudian dipancarkan ke ruang angkasa." Terpasang pada perangkat receiver, antena juga dapat bekerja secara terbalik, mengubah gelombang elektromagnetik kembali menjadi arus listrik. Siklus ini mirip dengan cara di mana pengeras suara juga dapat berfungsi sebagai mikrofon ketika terhubung ke input audio.
Seperti halnya dengan setiap transduser, mengikuti pedoman tertentu membantu memastikan kinerjanya selalu maksimum. Ketika berurusan dengan frekuensi radio khususnya, pertimbangan seperti ukuran antena, orientasi, dan pemilihan kabel yang tepat, adalah faktor penting yang tidak boleh diabaikan. Tanpa terlalu teknis, artikel ini menyajikan serangkaian praktik untuk sebagian besar aplikasi audio wireless.
Manajemen antena yang tepat adalah kunci untuk mencapai kinerja optimal dari beberapa sistem wireless yang beroperasi di area yang sama. Berikut pointpenting dari Manajemen antena:
Untuk itu manajemen antena dapat mengatasi masalah ini dengan membagi sinyal dari satu pasang antena menjadi beberapa receiver. Pembagian ini bisa dilakukan dengan cara pasif atau aktif.
Spliter Pasif (2 receiver)
Spliter pasif tidak memerlukan daya untuk beroperasi. Menggunakan Spliter pasif menghasilkan sinyal drop sekitar 3 dB untuk setiap pembagian. Sebagai aturan umum, toleransi sinyal drop tidak boleh lebih dari 5 dB untuk receiver tetap berkerja dengan optimal. Untuk alasan ini, Spliter pasif sebaiknya digunakan untuk satu kali pemisahan (yaitu membagi satu antena menjadi dua receiver). Pertimbangan lain untuk menggunakan Spliter pasif adalah adanya tegangan DC pada input antena pada beberapa receiver. Tegangan ini biasanya untuk memberi daya pada penguat antena jarak jauh langsung dari receiver. Bergantung pada desain receiver, ini mungkin menjadi masalah. Untuk menghindari kerusakan, gunakan Spliter yang mengintegrasikan rangkaian untuk memblokir tegangan (seperti Shure UA221), gunakan Spliter DC eksternal, atau nonaktifkan tegangan pada setidaknya satu input antena.
Diagram ini menunjukkan cara membagi satu pasang antena dengan dua receiver:

Manajemen Antena Aktif (3 atau lebih receiver)
Jika manajemen diperlukan untuk lebih dari dua sistem, maka sistem antena aktif beserta antena distributor menjadi pilihan terbaik. Spliter aktif membutuhkan daya untuk beroperasi, tetapi memberikan tambahan gain untuk kompensasi sinyal drop akibat pemisahan ganda dari antena yang sama. Sistem aktif biasanya memiliki 4-5 output antena. Banyak sistem distributor antena aktif juga akan menyediakan distribusi power ke receiver. Beberapa sistem distributor dapat digunakan bersama jika lebih banyak output diperlukan, tetapi ini harus dilakukan dengan hati-hati. Sistem distributor yang secara teoritis sempurna akan memberikan gain kesetaraan dari input hingga output. Namun dalam prakteknya, output antena dari sistem aktif mungkin memiliki kenaikan gain sebanyak 1,5 - 2 dB. Penguatan sinyal radio yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti intermodulasi yang diperparah dan "noise" radio yang meningkat. Untuk mencegah masalah ini, sangat disarankan untuk tidak menyusun sistem distributor antena lebih dari dua tingkat. Untuk itu metode yang lebih baik adalah memisah receiver menjadi dua grup, yaitu grup "primer" dimana dari antena distributor di grup ini akan cascade sinyal ke grup "sekunder". Semua receiver kemudian terhubung ke sistem distributor di grupnya masing-masing. Menghubungkan receiver dengan cara ini membuat semua receiver lebih dekat dengan sinyal antena murni. Perhatikan bandwidth frekuensi yang ditentukan untuk sistem distribusi antena. Mereka biasanya tersedia dalam variasi wideband dan narrowband. Wideband merujuk pada perangkat yang akan melewati frekuensi dalam rentang yang besar, biasanya beberapa ratus Megahertz. Perangkat "narrowband" mungkin terbatas pada tidak lebih dari 20 atau 30 MHz. Karena perangkat ini aktif, frekuensi di luar bandwidth sistem distribusi tidak akan melewati ke receiver.
Diagram ini menunjukkan cara menggunakan unit distribusi antena "primer" dan "sekunder":

Jadi Jenis manajemen apa yang harus saya gunakan?
2 receiver: Gunakan Spliter antena pasif
4 - 5 receiver: Gunakan satu sistem distributor antena aktif tunggal
Lebih dari 5 receiver: Gunakan beberapa sistem distributor aktif yang terhubung dalam susunan hirarki