16 November 2023
Setiap tempat akan selalu memiliki tantangannya tersendiri. Misalnya, sebuah klub dengan langit-langit rendah tidak akan menyediakan ruang yang cukup untuk menggantung sistem line array, dan dalam sistem outdoor, ketiadaan tembok juga menghadirkan tantangan lainnya.
Indoor
Untuk ruangan indoor, jenis ruangan terbagi menjadi dua jenis, yaitu yang dibangun dengan treatment akustik (dengan atau tanpa adanya sound system) sebagai kriteria utama dan yang lainnya yang tidak di treatment. Bahkan di tempat-tempat yang dijalankan oleh profesional dalam system live, tantangan terbesarnya adalah meminimalkan efek reverb ruangan. Penyerapan suara adalah kunci untuk mengendalikan efek reverb hingga mencapai tingkat yang terkendali, bisa dalam bentuk material yang dapat menyerap efek reverb atau perabotan yang empuk dan gorden tebal. Mengarahkan speaker utama dengan tepat dan ditambah speaker fill juga dapat membantu mendapatkan area coverage optimal.
Di tempat-tempat kecil dengan langit-langit rendah, kombinasi suara langsung dari panggung dan penambahan speaker fill di panggung untuk memperkuat vokal bagi pendengar yang duduk dekat panggung, juga speaker utama yang dipasang di stan di kedua sisi panggung biasanya akan memberikan coverage optimal.
Outdoor
Meskipun terlalu banyak efek reverb bisa membuat suara menjadi tidak jelas dan sulit dinikmati di indoor, tempat Outdoor mengalami kekurangan reverberasi alami. Meskipun penambahan efek reverb mungkin dapat mengisi vokal dan alat musik yang mungkin terdengar lemah tanpanya, tetapi hal ini tidak akan memberikan peningkatan yang cukup. Solusinya adalah memilih speaker dengan coverage horizontal dan vertikal yang memadai dan mengandalkan speaker delay untuk coverage yang lebih jauh.
Horizontal Coverage speaker
Pertimbangan utama saat merencanakan coverage horizontal yang tepat di suatu tempat adalah bagaimana menutupi lebar pendengar secara keseluruhan, tanpa adanya overlapping sehingga menciptakan area yang terlalu kencang. Ingatlah bahwa ketika coverage dua speaker overlapping, tingkat SPL yang dihasilkan akan 3 dB lebih keras daripada di area yang ditutupi hanya dengan satu speaker.
Stereo atau Mono?
Meskipun sistem stereo mungkin dianggap sebagai pilihan umum dalam sebagian besar aplikasi, dalam sound system live, stereo mungkin tidak selalu menjadi pilihan yang paling sesuai. Sebenarnya, ada dua alasan utama untuk mempertimbangkan sistem PA dalam mode mono.
Pertama, tergantung pada bagaimana sistem PA diatur, experience stereo dapat sangat bervariasi tergantung di mana Anda berada di tempat pertunjukan. Instrumen yang panning ke kiri atau kanan dalam mixingan mungkin tidak akan ditangkap dengan benar oleh anggota pendengar yang duduk di sisi-sisi jauh dari ruangan, berbeda dengan apa yang bisa Anda alami saat menggunakan headphone stereo.
Kedua, semakin besar pemisahan stereo yang dibuat dalam mixing, semakin besar risiko munculnya masalah fase di seluruh tempat pertunjukan. Hal ini dapat mengakibatkan fenomena yang disebut dengan comb filtering, dimana berbagai pita frekuensi terdengar lebih kuat atau canceling tergantung di mana Anda berada di tempat pertunjukan.
Optimasi Coverage Horizontal
Secara umum, speaker harus selalu ditempatkan di depan panggung atau area pertunjukan, menghadap jauh dari para performer dan menuju ke arah pendengar untuk mengurangi risiko feedback dengan mikrofon atau alat musik.
Mari pertimbangkan terlebih dahulu setup stereo yang sangat umum di mana speaker ditempatkan di kedua sisi panggung, mengarah lurus ke depan ke area pendengar. Speaker QSC K10.2 yang ditampilkan dalam contoh ini memiliki coverage 90 derajat (-6 dB), pola yang relatif umum.
Seperti yang dapat Anda lihat, ada beberapa kompromi yang timbul dari setup ini.
Dengan miringkan speaker ke dalam sedikit (dalam kasus ini sebesar 25 derajat), efek yang merugiakan dapat berkurang.
Dalam kasus rill, bisa jadi kondisi tertentu tidak sesuai dengan yang diilustrasikan oleh diagram di atas, tetapi efek keseluruhannya tetap cukup terlihat. Sudut kemiringan ke dalam yang optimal tentu saja tergantung pada ukuran dan bentuk ruangan, serta pola coverage speaker yang digunakan. Tujuannya utamanya adalah selalu mencoba meminimalkan suara pantulan.
Kesimpulan
Setelah mempertimbangkan ruang radiasi speaker dan fenomena cancellation dinding dalam Bagian 1, variabel dasar akustik ruangan, 'jarak kritis,' dan 'hukum invers kuadrat’ dalam Bagian 2, serta coverage speaker horizontal yang detail dalam Bagian 3, artikel terakhir dalam seri ini akan berfokus khusus pada coverage speaker vertikal dan menyimpulkan serial artikel ini. Tetap terhubung!