News &Updates

Mungkin, yang jauh lebih penting dari coverage horizontal adalah coverage vertikal, di mana ketinggian dan jarak menjadi critical. Sebagian besar dari coverage speaker yang tepat adalah menemukan keseimbangan antara jarak speaker dan volume. Sampai batas tertentu, memiliki speaker berjarak lebih jauh dari audiens membuat lebih mudah untuk mencapai coverage yang konsisten, dengan asumsi Anda memiliki speaker yang cukup kuat dan ruang yang cukup untuk memungkinkannya.

Speaker Fill

Salah satu cara untuk mendapatkan coverage vertikal yang lebih konsisten adalah melalui penggunaan speaker down-fill, yang merupakan speaker utama sekunder (biasanya terletak di bagian tengah) yang mengarah pada sudut yang sedikit berbeda, menutupi bagian yang lebih dalam dari area audiens utama. Ini memungkinkan Anda mendapatkan coverage area yang jauh lebih besar secara konsisten.

Line array, yang sering ditempatkan di kedua sisi panggung, mencapai efek yang sama tetapi dengan konsistensi dan arah yang lebih besar dengan menggunakan beberapa speaker kecil, masing-masing dengan coverage vertikal yang lebih sempit daripada sistem utama konvensional.

Meskipun dengan speaker down-fill atau sistem line array, speaker utama hanya dapat menutupi area tertentu, dan jika Anda merencanakan pemasangan di tempat yang besar, berurusan dengan balkon, atau di ruang outdoor yang luas, Anda mungkin memerlukan speaker tambahan untuk memperluas coverage area. Speaker fill-in ini dapat berbagai jenis, mulai dari speaker fullrange side-fill yang ditempatkan di sepanjang pinggir audiens hingga speaker kecil di balkon.

Speaker Delay

Setiap kali Anda menempatkan speaker pada jarak yang berbeda dari audiens (secara vertikal dan horizontal), Anda perlu memberikan delay pada speaker yang lebih dekat dengan audiens sehingga waktu kedatangan suara ke pendengar akan sama dengan suara yang berasal dari speaker utama. Rumus sederhana untuk menghitung waktu delay semacam itu adalah:

   Ds = (M/C) x 1000

Di mana Ds adalah delay dalam milidetik, M adalah jarak dari speaker utama dalam meter dan C adalah kecepatan suara sebesar 344 m/s (di permukaan laut, suhu 21 derajat Celsius, dan kondisi atmosfer normal).
Namun, bukan hanya itu. Misalnya, dari delay awal menggunakan perhitungan di atas, speaker fill-in sering diberikan delay beberapa milidetik tambahan untuk memanfaatkan 'Efek Haas'.

Coverage Speaker Vertikal

Hampir tidak terkecuali, ketinggian adalah keuntungan dalam penempatan speaker. Jika mereka tidak dapat diangkat (yang tergantung pada fasilitas di tempat acara), speaker harus selalu ditempatkan pada stand yang sesuai, bukan di atas meja, kursi, atau peti. Meletakkan speaker di atas stand, biasanya adalah kompromi penting, karena barisan depan audiens akan menghalangi penyebaran suara ke bagian lain dari audiens. Memasang stand di atas panggung, tanpa kemiringan speaker, ini akan menempatkan driver frekuensi High pada speaker menjadi 2,6 m dari lantai tempat acara, dimana hal ini merupalan hal yang kurang ideal. Selain itu, beberapa tempat memiliki langit-langit yang rendah, yang akan mengurangi penyebaran vertikal dan menciptakan pantulan yang kuat dan tidak diinginkan.

Tujuan coverage audiens yang konsisten adalah untuk memastikan tidak ada perbedaan lebih dari 6 dB antara titik terkuat dan terlemah di antara audiens (berdasarkan 'Hukum Inverse Kuadrat' yang dibahas dalam Bagian II). Ilustrasi di bawah ini menunjukkan efek posisi speaker yang berbeda dalam venue kecil, serta menyoroti skenario coverage yang berbeda. Aturan dasar untuk coverage yang tepat adalah bahwa dua kali 'jarak hijau', harus selalu lebih besar atau sama dengan "jarak merah".

Gambar1 – Speaker point source QSC K10.2 dengan coverage vertikal 90 derajat, ditempatkan di atas panggung dalam sebuah venue kecil. Setiap speaker memiliki energi sumbu sekitar 2,6 m di atas lantai, dan semua pendengar ditempatkan off-axis. Garis merah menentukan lokasi di luar batas yang melebihi target perbedaan 6 dB antara titik terkuat dan terlemah.

Pada Gambar 1, dengan speaker di atas stand di atas panggung tanpa adanya down-tilt, energi sumbu berjalan di atas seluruh audiens sekitar 2,6 m dari lantai. Setiap pendengar ditempatkan off-axis dari speaker, yang mungkin mendorong sound engineer untuk meningkatkan level dari sistem PA. Pada saat yang sama, suara pantulan dari langit-langit meningkat karena coverage vertikal 90 derajat dari speaker. Selain itu, pantulan dari dinding belakang venue berada langsung sumbu dan memantulkan kembali ke panggung, yang dapat menyulitkan para performe

Gambar 2 – Speaker point source QSC K10.2 dengan coverage vertikal 90 derajat, ditempatkan di atas panggung dan speaker delay, dengan miring ke bawah. Energi sumbu speaker menghadap beberapa bagian dari audiens. Garis merah menunjukkan lokasi di mana target selisih 6 dB antara titik terkuat dan terlemah tercover. Namun, di luar titik ini, speaker lain harus mengambil alih untuk menjaga coverage yang menyeluruh.

Jika speaker diarahkan sedikit ke bawah (-7,5 derajat untuk speaker utama dalam Gambar 2), coverage area dapat diperbaiki. Energi sumbu speaker menghadap beberapa bagian dari audiens dan speaker lainnya (juga miring ke bawah) mengambil alih coverage suara pada titik di mana perbedaan 6 dB antara titik paling terkuat dan terlemah tercover (ujung garis merah). Pantulan dari langit-langit tidak lagi sekuat sebelumnya, dan pantulan dari dinding belakang tidak lagi langsung sejajar bagi para performer.

Gambar 3 – Speaker line array QSC KLA12 dengan coverage vertikal 18 derajat, terpasang di atas panggung dan juga speaker delay, yang miring ke bawah. Energi sumbu speaker menghadap beberapa bagian dari audiens. Garis merah menunjukkan lokasi di mana target perbedaan 6 dB antara titik paling terkuat dan terlemah tercover, speaker lain harus mengambil alih untuk menjaga coverage yang menyeluruh.

Seperti yang terlihat pada Gambar 3, memasang dua speaker utama line array di atas panggung dan miring ke arah audiens memberikan manfaat lebih. Area mendengarkan yang lebih besar sekarang berada di sumbu dan pantulan dari langit-langit menjadi sangat sempit. Seperti pada Gambar 2, speaker tambahan mengambil alih coverage suara pada titik di mana perbedaan 6 dB antara titik paling terkuat dan terlemah tercover. Oleh karena itu, bagian belakang audiens juga dapat menikmati coverage suara yang baik dengan warna akustik ruangan minimal (pantulan lantai biasanya sangat berkurang begitu kerumunan mengisi tempat).

Gambar 4 – Speaker line array dengan coverage vertikal 18 derajat, tergantung di atas panggung dengan miring ke bawah. Energi sumbu speaker menghadap hampir seluruh audiens. Tidak perlu menambahkan speaker delay untuk mencapai coverage yang menyeluruh (selain speaker fill-in kecil di depan panggung).

Pada Gambar 4, empat speaker line array dengan coverage vertikal 18 derajat (QSC KLA12) tergantung  pada ketinggian langit-langit (sekitar 5 m), di sebuah venue yang lebih besar. Titik di mana perbedaan 6 dB antara titik paling terkuat dan terlemah dari setiap speaker tidak terjadi. Perbedaan level di seluruh auditorium hampir tidak terasa (beberapa desibel), dan medan reverberasi keseluruhan hampir konstan. Pantulan dari langit-langit tidak terjadi dan oleh karena itu tidak merusak  suara atau memengaruhi suara dari speaker utama.

Kesimpulan

Seperti halnya coverage speaker horizontal, coverage vertikal yang optimal jelas tergantung pada ukuran dan bentuk venue, serta direktivitas speaker yang digunakan. Namun, meninggikan speaker dan miring ke bawah akan selalu menguntungkan, membantu mendapatkan sebanyak mungkin suara langsung kepada audiens dan menjaga level dan nada sekonstan mungkin di seluruh area audiens.
Jadi, artikel ini mengakhiri empat bagian dari seri kami tentang penempatan speaker yang memberikan beberapa tips praktis dan saran tentang sejumlah besar aspek teknis begitu Anda menempatkan speaker di sebuah ruangan. Banyak informasi yang harus dicerna sekaligus. Jangan ragu untuk kembali ke seri ini kapan pun Anda membutuhkannya. Selamat mendengarkan!