Daftarkan email anda untuk mendapatkan update terbaru dari kami.

News &Updates

Pengalaman Pertunjukan Perdana dengan QSC TouchMix-16

05 April 2018

Masa sebelum Revolutionary War, The Bull Run yang terletak di Route 2A di kota Shirley, MA biasa disebut sebagai “Stagecoach Inn” karena tempat ini merupakan tempat peristirahatan pertama yang ada di jalur antara Boston dan Albania. Sesuai dengan bait terakhir pada puisi “Paul Revere’s Ride” karangan Longfellow yang berbunyi “Through every Middlesex village and farm, for the country folk to be up and to arm,” menurut legenda perhentian terakhir Paul Revere tanggal 18 April 1775 adalah tempat ini. Beberapa kisah juga bergulir seputar nama Bull Run yang diambil berdasarkan pergolakan yang terjadi pada Civil War, seperti juga diceritakan oleh sebuah mural yang dibuat oleh kakek-nenek dari Ben Affleck. Intinya usia Bull Run saat ini sudah cukup tua, demikian juga sound system yang ada di tempat itu.

Semua band yang ada di New England pasti pernah tampil di The Bull Run setidaknya sekali. Kapasitas ruangannya mampu menampung hingga 300 pengunjung dan Steve Gaetz adalah teknisi sound yang bertanggung jawab disana. Kami baru saja mengumumkan penyelenggaraan festival di lapangan parkir di Philly sehari sebelumnya, dimana mereka menyediakan sebuah Yamaha M7. Ketika saya mendapatkan deskripsi PA dimana mereka hanya menyediakan mixer 6 channel (sementara kami membutuhkan 8 channel) dari sebuah 24-channel Allen & Heath GL 2200, saya langsung berpikir bahwa inilah saatnya saya menggunakan TouchMix-16 saya yang baru untuk pertunjukkan ini. Meja monitor utama di Bull Run terletak di sisi kanan panggung, sisi yang salah jika kita menggunakan artis yang sekaligus bermain piano juga.

TouchMix Control iOS app merupakan salah satu fitur unggulan TouchMix yang mampu memberikan kebebasan bagi teknisi untuk berada disisi mana saja dari panggung ataupun di area venue, dan sayapun memanfaatkan fitur ini pada pertunjukkan perdana saya. Karena TouchMix dilengkapi dengan dongle USB wiFi yang mampu bekerja pada channel tunggal di 2.4 GHz maka sayapun tidak perlu menggunakan router. TouchMix saya letakkan di atas panggung sebelah kiri dan langsung mencolokkan 16 input dan 8 monitor maka kamipun siap beroperasi. Karena piano selalu diletakkan di posisi depan kiri panggung sedangkan MD band berada disisi yang sama, saya hanya perlu berada di sisi itu sepanjang pertunjukkan berbekal sebuah iPad di tangan, dan saya tak pernah melewatkan sebuah cue sedikitpun.

Saya langsung terkesan dengan kualitas suara yang dihasilkan TouchMix. Selama bertahun-tahun saya sudah menggunakan berbagai peralatan mulai dari Peavey hingga DiGiCo, barulah TouchMix yangf memberikan suara kualitas “big desk”. Akurat, bersih, luas dan jernih. Tombol-tombol analog gain pada TouchMix merupakan faktor yang paling menakutkan, apalagi jika saya harus menghabiskan sepanjang malam dengan iPad ditangan disebelah panggung yang berseberangan dengan posisi TouchMix. Untungnya alat ini memiliki +/-6 dB digital trim untuk masing-masing channel.

Sebagai seseorang yang fanatik pada pengaturan preamp gain tepat di 5 dB, sayapun mencolokkan SM8 ke sebuah channel dan melakukan bumping channel menurun hingga 5dB dan melakukan boosting preamp gain untuk melihat seperti apa posisi 5 dB dari gain TouchMix, kemudian saya tandai dengan simbol hash di sebuah pita putih disamping tombol micpre. Terlihat gain sebesar 45 dB dalam posisi putaran jarum jam penuh (arah pukul 5). Mikrofon vokal Shure Beta58 duduk manis dengan gain pre-amp pada posisi pukul 12 sementara SM58 tampaknya perlu berada di sekitar posisi pukul 2. Meskipun saya lebih suka melihat simbol hash 5 dB di setiap tombol gain, pada akhirnya saya menempatkan mereka disana – sesuai pemikiran saya – seminggu kemudian.

Seperti yang sering terjadi di klub-klub kecil, speaker-speaker monitor di Bull Run tidak terlalu seimbang, demikian juga power ampli mereka, namun hal ini bukan masalah karena saya sudah menghabiskan seumur hidup saya melakukan ‘wedge du jour’ dimana metode saya adalah langsung menyeragamkan peralatan ini menggunakan ‘Smaart’ dengan cara memotong bagian puncak tanpa menggangu bagian bawah. Dengan memanfaatkan Studio Six Digital’s Smaart Tools pada iPhone saya, hal ini dapat dilakukan dengan cepat pada speaker-speaker monitor yang sudah diletakkan diatas panggung, dengan cara melakukan mix satu persatu hanya dengan menggunakan TouchMix graphic EQ pada TouchMix Control App sambil memonitor melalui Smaart di iPhone saya, kemudian diikuti dengan checking EQ pada masing-masing speaker dengan menyalakan mic vokal pada posisinya. Hal-hal yang muncul secara drastis, terlebih jika terdapat pada salah satu gelombang GEQ’s 28 ISO akan mudah dideteksi menggunakan salah satu dari setiap filter notch GEQ.

Sejak pengaturan gain preamp untuk masing-masing channel, saya tidak perlu menyentuh TouchMix, begitupun di penghujung malam ketika berkemas. Semuanya saya kerjakan hanya menggunakan iPad.

Persyaratan untuk sebuah meja monitor memang tidak seketat FOH mixer, namun TouchMix sudah memenuhi semua persyaratan tersebut seperti : gate dan kompresi pada setiap channel, empat mesin sweet-sounding FX dengan pengiriman dan penerimaan terdedikasi. Ditambah delapan XLR output (L+R plus 6x auxiliary) serta mempunya dua auxiliary stereo pada TRS. Drummer pengganti kami saat itu menggunakan IEM sebagai earplug. Saya hanya perlu mencolokkan sebuah ekstensi headphone 20-kaki dan tadaaaa: jadilah hard-wired IEM.

TouchMix juga memiliki 4-band EQ lengkap ditambah HPF dan LPF. Filter low pass yang biasanya hanya tersedia pada peralatan analog high-end, namun  begitu terbiasa menggunakannya untuk menurunkan tingkat brightness di dalam channel yang tidak perlu berada pada nilai tertingginya, akan sulit untuk tidak menggunakan filter HF dari 4-band PEQ anda hanya untuk melakukan roll off sheen dan spit.

TouchMix dikapalkan dalam sebuah case pembungkus yang dilengkapi ritsleting terbuat dari cell foam tertutup. Biarpun saya akhirnya memiliki kotak SKB yang dibuat secara kustom untuk TouchMix saya yang dilengkapi ruang khusus untuk menyimpan iPad, saya hanya menggunakannya pada tour sepanjang New England serta tour ke Eropah setelah pertunjukkan di Newport Jazz Fest.

Diterjemahkan dari tulisan Mark Frink dari Jacksonville Symphony.

 

Related News