Home News & Updates Seting Level Subwoofer pada sistem PA kalian dengan benar

News &Updates

Seting Level Subwoofer pada sistem PA kalian dengan benar

14 April 2023

Subwoofer merupakan solusi terbaik untuk melebarkan range frekuensi low pada sistem PA kalian, dan ada tiga aspek penting yang harus dipertimbangkan secara cermat ketika menyiapkan subwoofer secara berurutan. 

Penempatan Subwoofer

Jika kalian menggunakan subwoofer dalam sistem PA portable untuk meningkatkan pengalaman mendengarkan baik dari segi penonton ataupun performer, penempatan sub di ruangan, di panggung, atau di manapun tempat kalian meletakanya sangatlah kritikal. Memahami bagaimana cara mengkalkulasi jarak aman antara sub dengan dinding untuk menghasilkan bass yang baik sangatlah penting. Topik ini sudah pernah di bahas sebelumnya di artikel “Bagaimana menempatkan subwoofer yang benar di ruangan”.

Semua rekomendasi yang mungkin kalian temukan di artikel lain adalah valid, tidak perduli apakah kalian menggunakan satu ataupun lebih subwoofer. Menempatkan subwoofer di lokasi terbaik akan membuat perbedaan pada output bass yang dihasilkan secara keseluruhan di ruangan. Munkgin kalian perlu memindahkan sitem kalian beberapa kali, tetapi pada akhirnya hal ini akan memberikan hasil yang sangat terasa ke penonton.

Crossover dan Phase

Aspek kedua yaitu memastikan pengaturan crossover antara subwoofer dengan speaker utama sudah memiliki seting yang benar. Prinsip dasarnya adalah bahwa filter low-pass (memperkecil frekuensi bagian atas subwoofer) dan filter high-pass (memperkecil frekuensi bagian bawah dari speaker utama) harus memiliki frekuensi yang sama. Selain itu, semakin rendah frekuensi ini, semakin baik kualitas reproduksi audio subwoofer, karena penting untuk memastikan kita tidak dapat menentukan sumber suara dari subwoofer. Jika subwoofer mereproduksi terlalu banyak informasi upper-bass, maka telinga/otak kita akan mulai menentukan sumber suara, dimana hal ini harus dihindari, karena dapat mengurangi sebaran stereo keseluruhan yang dibuat oleh speaker utama. Subwoofer aktif KS Series menyediakan frekuensi crossover 80 Hz dan 100 Hz.

Dengan adanya crossover, akan muncul pertanyaan tentang hubungan fasa antara speaker utama dan subwoofer. Ingatlah bahwa 1 ms dari penundaan sesuai dengan 35 cm. Jadi, setiap kali jarak antara speaker aktif dan penghalang depan subwoofer sama dengan atau merupakan kelipatan dari 35 cm, Kalian perlu menambahkan satu atau lebih milidetik penundaan untuk mencapai penyejajaran fasa yang benar di seluruh sistem PA Kalian.

Koneksi Sistem PA

Aspek ketiga: mengatur level subwoofer dan speaker utama. Sebelum kita dapat membahas cara melakukannya dengan benar, kita harus membedakan antara dua jenis koneksi sistem PA.

Metode pertama adalah dengan menghubungkan, misalnya, subwoofer aktif KS Series bersama dengan sepasang speaker utama aktif K.2 Series menggunakan crossover pada subwoofer. Sinyal stereo dikirimkan ke subwoofer terlebih dahulu, dan output melalui pada subwoofer mengirimkan sinyal stereo ke masing-masing speaker utama kiri dan kanan. Tentu saja, frekuensi crossover low-pass (misalnya 80 Hz) yang diatur pada subwoofer harus cocok dengan high-pass yang diatur pada setiap speaker utama. Dengan menggunakan metode koneksi ini, dan karena gain pada subwoofer seri KS adalah unity, sinyal yang masuk dan keluar dari subwoofer memiliki level yang sama sama. Oleh karena itu, level sistem PA secara keseluruhan dapat dengan mudah dikontrol di mixer (atau perangkat audio lainnya yang mengirimkan sinyal audio) dengan pengaturan level yang tepat antara subwoofer dan speaker utama.


Figure 1 - Koneksi Sistem PA menggunakan sinyal stereo melalui Subwoofer Aktif KS Series

Metode kedua adalah dengan mengirimkan sinyal terpisah dikedua speaker utama dan subwoofer. Sebagai contoh, ini dapat dilakukan menggunakan output master kiri / kanan mixer yang mengirimkan audio ke speaker utama kiri / kanan, dan output Aux yang akan mengirimkan sinyal kiri / kanan yang sama ke subwoofer, sebagai sinyal mono yang digabungkan. Jika frekuensi crossover (low-pass subwoofer / high-pass speakers) masih harus diatur dengan benar, kontrol level speakers dan subwoofer sekarang menjadi terpisah masing-masing.


Figure 2 - Koneksi Sistem PA menggunakan sinyal terpisah dan langsung menuju kedua speaker aktif dan subwoofer aktif

Pengaturan Level

Sound level meter hadir dalam berbagai bentuk, misalnya aplikasi di smartphone, atau juga berbentuk device khusus. Untuk semua kasus, pilihlah sound level meter yang dapat diatur pada C-weighting dan skala lambat (Slow scale). Weighting frekuensi yang digunakan dalam sound level meter berkaitan dengan respons telinga manusia dan khusus untuk C-weighting ini pada dasarnya linier antara 31,5 Hz dan 8 kHz, dengan roll-off yang sangat lembut di bawah dan di atas frekuensi tersebut.

Untuk membandingkan level (dalam dB) antara speaker dan subwoofer, kita memerlukan dua sinyal uji yang berbeda yang masing-masing dapat memberikan jumlah energi yang sama pada bandwidth audio yang juga sama (oktaf musik) pada kedua speaker dan subwoofer. Mengirimkan sinyal broadband tidak akan berhasil karena bandwidth yang direproduksi oleh subwoofer jauh lebih kecil dari yang direproduksi oleh speaker dan oleh karena itu, menurut definisi, level tekanan suara yang diukur tidak dapat dibandingkan. Inilah sebabnya mengapa kita memerlukan dua jenis noise yang difilter; satu sinyal uji dengan spektrum antara 500 Hz dan 1333 Hz (mp3 / flac) dan yang lainnya antara 30 Hz dan 80 Hz (mp3 / flac). Kedua sinyal uji memiliki bandwidth yang menyebar lebih dari 1,415 oktaf (tersedia untuk diunduh di akhir artikel ini)

Prosedur Pengukuran

  • Pastikan Kalian memilih frekuensi crossover (low-pass dan high-pass) yang diatur pada 80 Hz.
  • Mainkan Noise 1 melalui kedua speaker utama secara bersamaan tanpa subwoofer. Ini adalah sinyal noise stereo tanpa adanya hubungan antara channel  kiri dan kanan, sehingga kedua sinyal akan bercampur secara akustik tanpa pembatalan fasa dan variasi level besar.
  • Sambil membaca level SPL pada meter level suara pada jarak tertentu dari speaker utama (posisi referensi), sesuaikan volume sumber ke level kalibrasi yang diinginkan (misalnya 75 dB). 
  • Catat posisi fader / knob yang menghasilkan output SPL 75 dB untuk speaker pada peralatan sumber audio.
  • Selanjutnya, mainkan Noise 2 melalui subwoofer sendiri (tanpa speaker utama) dan atur volume ke level kalibrasi yang sama (75 dB) menggunakan meter SPL pada posisi referensi yang telah ditentukan sebelumnya.
  • Catat kembali posisi fader / knob yang menentukan 75 dB SPL untuk subwoofer pada peralatan sumber audio.

Sistem PA Kalian sekarang memiliki level yang terkalibrasi dan seimbang dengan benar. Dengan mencatat level output ini pada peralatan sumber, Kalian sekarang dapat memilih untuk meningkatkan level subwoofer, misalnya, dengan tetap mengacu pada titik referensi sistem yang terkalibrasi.

Selain itu, jika Kalian menggunakan sistem PA dengan speaker aktif yang digabungkan dengan satu subwoofer untuk channel kiri, dan pengaturan yang sama untuk channel kanan, terapkan prosedur pengukuran yang sama yang dijelaskan di atas hanya dengan memberikan sinyal Noise 1 pada speaker kiri, bukan pada kedua speaker kiri dan kanan.

Demikian juga, jika pengaturan Kalian memiliki dua speaker dan satu subwoofer per channel, pastikan Kalian memberikan sinyal Noise 1 dikedua speaker pada channel yang sama. Ini akan memastikan bahwa tidak peduli berapa banyak speaker yang Kalian miliki per sisi, sistem PA akan seimbang seoptimal mungkin.

Kesimpulan

Menambahkan subwoofer ke sistem PA Kalian, dapat memberikan ekstensi frekuensi low yang lebih banyak, namun mensetingnya menjadi tugas yang sulit, kecuali Kalian mengikuti prosedur sederhana. Pertama, pilih lokasi terbaik untuk subwoofer di ruangan, kemudian sesuaikan crossover dan fase, dan yang terakhir - namun tidak kalah pentingnya, atur level subwoofer dengan benar, jika Kalian memberinya sinyal terpisah dari speaker utama. Kemampuan pendengaran kita terbatas pada frekuensi low, dan oleh karena itu sangat penting untuk mengikuti langkah-langkah yang terdokumentasi di atas untuk memanfaatkan subwoofer Kalian dalam semua aplikasi dan tempat. Selamat mendengarkan bass!


Referensi

Noise 1 (for main loudspeakers)

Pink Noise, Stereo, Tidak berhubungan, 500 Hz – 1333 Hz (1.415 octave), 2 min, -20.0 dBFS RMS, -6.8 dBFS peak.

500 Hz to 1333 Hz.mp3

500 Hz to 1333 Hz.flac

Noise 2 (for subwoofer)

Pink Noise, Stereo, Tidak berhubungan, 30 Hz – 80 Hz (1.415 octave), 2 min, -20.0 dBFS RMS, -8.0 dBFS peak.

30 Hz to 80 Hz.mp3

30 Hz to 80 Hz.flac

Related News