News &Updates

Apa kalian pernah bertanya-tanya bagaimana jika subwoofer dapat diletakan dimana saja di sebuah ruangan, diatas panggung, atau dibawahnya? Pernahkah kalian mendengarkan subwoofer dengan bass yang tidak ada ‘punch’ sama sekali? faktanya penempatan subwoofer di sebuah ruangan, club, diatas panggung, bahkan sesimpel diatas lantai merupakan aspek yang kritikal ketika kita ingin mengatur frekuensi rendah di sebuah tempat.

Pertama mari kita coba pahami kenapa hal ini terjadi, lalu kita akan mencari lokasi yang tepat untuk menempatkan subwoofer tergantung dari penghalang di sekitar seperti dinding atau tembok.

Radiasi Suara pada Subwoofer
Pertama mari kita ingat bahwa penyebaran suara itu bergantung dari frekuensinya. Sebagaimana subwoofer yang hanya mengeluarkan frekuensi rendah, biasanya dibawah 200Hz, semua desain subwoofer menghasilkan penyebaran suara secara omnidirectional ( Terkecuali Sub khusus cardioid ). Ini artinya energi suara menyebar ke segala arah, mengarah ke penonton, tetapi juga mengarah ke struktur bangunan yang keras seperti pilar, dan dinding di belakang subwoofer. Dan inilah yang akan menjadi fokus kita. 

Cancellation Dinding / Tembok

Ketika ada jarak antara subwoofer dengan dinding di belakanggnya, pada frekuensi dimana jarak ini merupakan seperempat panjang gelombang dari frekuensi yang di pancarkan subwoofer, maka pantulan balik frekuensi dari dinding ke arah depan sub akan memiliki fase yang berbeda sehingga menyebabkan cancellation atau pembatalan pada frekuensi yang sama. 

Mari kita mengingat akan definisi dari kecepatan suara. Kecepatan suara ‘C’ ( setinggi permukaan laut dengan 21 derajat dan dalam kondisi atmosfir normal ) adalah 344 m/s dan di definisikan :

C = f λ dimana ‘f’ merupakan frekuensi, dan ‘λ’ merupakan panjang gelombang.

Persamaan ini mempermudahkan kita untuk menemukan seperempat dari frekuensi yang di pancarkan. Sebagai contoh note terendah dari gitar ( E rendah ) itu 83 Hz. Maka seperempat Panjang gelombangnya kurang lebih 1.0 m. 

Oleh karena itu, kami menyimpulkan jika subwoofer diletakan 1 m di depan dinding, dan memancarkan frekuensi 83 Hz, makan frekuensi yang mengarah ke penonton dan frekuensi pantulan akan sampai ke titik panjang gelombang pada waktu hampir bersamaan, dan mengakibatkan cancellation pada frekuensi tersebut. Dan sayangnya pengaturan dengan EQ pada subwoofer tidak akan membantu mengingat frekuensi pantulan merupakan dari sumber suara yang sama. Inilah mengapa peletakan subwoofer dekat dengan dinding memiliki dampak yang sangat signifikan terhadapa kualitas dan musikalitas keseluruhan frekuensi yang di keluarkan dari subwoofer.

Panduan Penempatan Subwoofer
Sekarang mari kita lihat spesifikasi Subwoofer aktif KS Series dari QSC dan mari kita ambil contoh nyata. Di semua Subwooofer KS Series, ultra-compact, single 12-inch KS112 memiliki frekuensi respon yang paling lebar (-6 dB) dari 41, sampai 108 Hz. Untuk penyederhanaan perhitungan, mari kita ambil 40 dan 110 Hz sebagai ujung dari rentang frekuensi low dari subwoofer ini. 

• ¼ wavelength dari 40 Hz = 2.15 m 
• ¼ wavelength dari 110 Hz = 0.78 m

Berdasarkan dari performa frekuensi low dari subwoofer yang nyata (KS112 sebagai contoh) kedua perhitungan jarak wavelength ini bisa jadi panduan dalam penempatannya. Lalu bagaimana untuk menerapkannya?

Untuk menghindari cancellation yang kuat dari frekuensi low, pertama kita dapat memilih penempatan subwoofer sedekat mungkin dengan dinding belakang jika memungkinkan, hal ini untuk memastikan output frekuensi low tidak terganggu, karena tidak ada jarak dibelakang antara dinding dan subwoofer. Di kondisi seperti ini, perlu juga diingat tentang bass boost, ketika speaker diletakan dekat dengan dinding. Beberapa penyesuaian speaker aktif lainnya mungkin diperlukan untuk menjaga keseimbangan keseluruhan PA sistem kalian.

Namun, seringnya kita hanya bisa menempatkan subwoofer jauh dari dinding belakang, di atas panggung, atau mungkin disampingnya. Jika seperti itu, dengan menggunakan kalkulasi tadi, subwoofer kalian dapat diletakan dengan pilihan;

• Antara 0 m (dari dinding belakang) dan 0.78 m dari dinding belakang.
• Lebih dari 2.15 m dari tembok belakang.

Dengan penempatan seperti diatas, dapat dipastikan output frekuensi yang dihasilkan tidak akan berubah di seluruh band pass. Namun jika subwoofer diletakan antara 0.78 m dan 2.15 m, output subwoofer akan kehilangan punch dan dinamisnya, dan ada kemungkinan beberapa note bass akan hilang sepenuhnya. 

Penempatan Subwoofer cardioid
Seperti sebuah peraturan, akan selalu ada sebuah pengecualian. Subwoofer cardioid seperti KS212C atau KS118 (dengan menggunakan minimal 2 unit) tidak memiliki penyebaran ke segalah arah (omnidirection). Dengan teknologi DSP di kedua tipe sub tersebut yang dapat menjalankan prosesor kompleks, membuat dua  boks subwoofer yang saling berhadapan pada bagian belakang menghasilkan efek cancellation dan secara bersamaan juga menghasilkan penyebaran kearah depan. Dengan begitu, penyebaran dengan pola cardioid dapat terbentuk, dengan selisih 15dB lebih kencang di bagian depan dibanding belakang. Dengan begini, cancellation dinding belakang hampir tidak berpengaruh. 

Tetapi, tetap diperlukan jarak minimum antara subwoofer cardioid dengan dinding belakang. Berlaku juga pada KS212C dan KS118 (dengan menggunakan minimal 2 unit), selalu pastikan subwoofer dengan pola cardioid ditempatkan tidak lebih dekat dari 0.5 m dari dinding belakang.

Kesimpulan
Saat ini, subwoofer digunakan di banyak aplikasi sistem PA, baik portable ataupun terinstal. Untuk meningkatkan pengalaman mendengar, penempatan subwoofer di ruangan, di atas atau di bawah panggung, sangatlah kritikal. Mengerti begitu mudahnya menghitung atau kalkulasi jarak antara subwoofer ke dinding belakang dan menempatkannya dengan tepat, sangat lah penting. Tetapi sekarang kalian sudah tau, ketika di butuhkan, cukup dengan perhitungan simpel, kalian dapat menikmati pengalaman bass yang optimal.